Cara Membuat Surat Somasi

Cara Membuat Somasi Hutang Piutang

Akhir-akhir ini surat somasi kerap menjadi perbincangan yang cukup serius di kalangan warganet. Terutama karena pengalaman buruk yang dialaminya. Baik itu mengalami kerugian atau sedang terjerat dalam persoalan hukum. Nah pada artikel ini, kita akan membahas apa itu somasi dan bagaimana cara membuat somasi hutang piutang.

Apa itu Somasi?

Somasi merupakan surat teguran yang dilayangkan kepada pihak yang dituju dengan suatu tujuan. Hal itu untuk menegur pihak tergugat dengan tuntutan yang sebanding.

Somasi bisa dilakukan oleh siapa saja baik oleh kreditur yang menuntut kerugian dari debitur. Surat peringatan tersebut supaya tergugat memenuhi kewajiban yang seharusnya kepada penggugat. Jelas somasi yang dilayangkan tidak bisa diabaikan begitu saja. Karena telah memiliki payung hukum tertentu. 

Jika masih belum familiar dengan istilah somasi, Anda bisa memanfaatkan jasa pembuatan somasi. Atau bisa mengetahui beberapa langkah dalam membuatnya. Somasi hutang piutang cukup sering dibutuhkan oleh banyak orang dalam rangka agar tergugat membayar hak sebagaimana kewajiban yang melekat pada penggugat.

Cara Membuat Surat Somasi

Cara Membuat Somasi Hutang Piutang

Mengacu pada pasal 1238 KUHPer, isinya bahwa lalai apabila dengan surat perintah atau dengan akta sejenis, hal tersebut menegaskan bahwa Somasi harus dalam bentuk tertulis (tulisan).  Senyatanya untuk membuat surat somasi tidak ada format baku, hanya saja untuk memudahkan bisa mengetahui beberapa hal, sebagaimana berikut ini; 

  1. Mencantumkan identitas dari pengirim somasi kepada tergugat;
  2. Menyebutkan identitas tergugat atau yang disomasi;
  3. Menyebutkan latar belakang problem yang ada;
  4. Menyampaikan pesan teguran atau suatu perintah kepada tergugat atau orang yang berhutang;
  5. Sampaikan batas waktu yang ditentukan bagi tergugat (yang berhutang);
  6. Sampaikan ketegasan upaya hukum lanjutan akan ditempuh jika yang berhutang tidak memenuhi kewajibannya;
  7. Cantumkan juga tanda tangan asli dari penggugat. 

Beberapa syarat tersebut bisa diaplikasikan sebagaimana prosedurnya. Jadi, dengan membuat surat somasi harapannya tergugat cepat bertanggung jawab. Atau segera melunasi berbagai hutang piutang sebagaimana kewajiban yang melekat. 

Jika dimungkinkan, penggugat juga bisa mencantumkan ruang untuk melakukan negosiasi kepada yang berhutang. Hal itu untuk kebaikan bersama agar permasalahan menemukan alternatif sebagaimana harapan bersama. Jadi, bisa dimungkinkan tidak sampai pada meja persidangan yang menyita waktu lebih lama.  Jika masih bingung juga, Anda bisa baca – baca mengenai contoh somasi hutang piutang agar lebih jelas.

Berbagai Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Surat Somasi

Cara Membuat Surat Somasi

Setelah mengetahui cara membuat somasi hutang piutang harus memperhatikan hal ini. Beberapa hal perlu untuk diingat bahwa dalam membuat surat somasi jika permasalahan kelalaian dari si penghutang akan menimbulkan dampak hukum yang besar atau mengakibatkan kerugian besar bagi penggugat. Kelalaian sering terjadi dari yang berhutang kepada pemberi hutang. Untuk memberikan peringatan atau ketegasan dengan mengajukan sikap surat somasi. Namun, perlu diperhatikan beberapa hal yang harus ada di dalam surat tersebut. 

Permintaan Harus Jelas Sesuai dengan Tujuan Pembuatan Surat Somasi

Dalam membuat surat somasi, sebaiknya mencakup permintaan bayar hutang piutang atau ganti rugi dengan keterangan yang jelas sesuai tujuan. Namun, setiap permintaan harus menyampaikan latar belakang yang jelas kepada tergugat atau yang berhutang. Tuntutan yang jelas akan memudahkan pemahaman kepada tergugat supaya memenuhi kewajibannya.

Memberikan Ruang Negosiasi jika Diperlukan

Tujuan somasi, pada hakikatnya untuk memberikan peringatan agar tergugat melakukan kewajiban sebagaimana perjanjian yang disepakati sebelumnya. Jika memang dibutuhkan, penggugat juga bisa membuka ruang negosiasi dengan tergugat. Hal itu dibutuhkan jika permasalahannya dibutuhkan dengan penyelesaian kepala dingin.

Menyatakan Perintah dan teguran yang Tegas

Penggugat juga harus memberikan pernyataan tegas atau sifatnya perintah. Misal minta ganti rugi, pelunasan hutang sesuai tempo waktu yang disepakati serta mencantumkan nominal hutang yang belum terbayar lunas. Di samping itu, surat somasi juga harus mengandung perintah tentang adanya tuntutan serius yang tertulis dan berdasarkan pada hukum yang jelas.

Dalam proses pembuatan surat somasi, perlu mempertimbangkan prosedur dan hal-hal terkait agar surat tersampaikan kepada penggugat sesuai harapan. sebelum surat dikirimkan kepada tergugat, baca dengan detail terlebih dahulu dan cek batas waktu yang diberikan kepada tergugat.